Semboyan Hidup Islami

Motto hidup Islami pendidikan, bangkitkan semangat belajar.

1. "Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar." - Umar bin Khattab

2. "Ilmu bukanlah dengan banyaknya riwayat. Ilmu tidak lain adalah sebuah cahaya yang Allah tempatkan di dalam hati." - Imam Malik

3. "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama (orang-orang yang berilmu)." - QS. Fathir: 28

4. "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan." - Imam Ghazali

5. "Allah akan meninggikan derajat bagi hambanya yang menuntut ilmu dibandingkan dengan yang tidak menuntut ilmu."

6. Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." - HR. Ibnu Majah

7. "Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya, dan kemudian menyebarkannya." - Sufyan bin Uyainah

8. "Bukan ilmu yang seharusnya mendatangimu, tapi kamu yang seharusnya mendatangi ilmu." - Imam Malik

9. "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga."

10. "Ilmu adalah kehidupan bagi pikiran." - Abu Bakar

11. "Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah." - Hasan al-Bashri

12. "Ilmu yang sejati, seperti barang berharga lainnya, tidak bisa diperoleh dengan mudah. Ia harus diusahakan, dipelajari, dipikirkan, dan lebih dari itu, harus selalu disertai doa."

13. "Sebagian orang tetap miskin ilmu karena kemampuan buruk mereka untuk tetap diam." - Ibnu Qayyim

14. "Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang sekadar hanya dihafal." - Imam Syafi'i

15. "Makin dalam iman dan ilmu yang kamu miliki, maka kamu akan makin merasakan kedamaian."

16. "Esensi dari ilmu adalah untuk mengetahui apa itu ibadah dan ketaatan." - Imam Ghazali

17. "Menuntut ilmu semata-mata demi ilmu bukan sesuatu yang dipandang baik dalam Islam." - Dr. Bilal Philips

18. "Ilmu membuat seseorang rendah hati, sementara kesombongan menjadikan seseorang bodoh." - Boonaa Mohammed

19. "Ilmu itu ada dua macam: apa yang diserap dan yang didengar. Dan yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap." - Ali bin Abi Thalib

20. "Menuntut ilmu di masa muda bagai mengukir di atas batu." - Hasan al-Bashri

21. "Barangsiapa belajar sesuatu semata-mata karena Allah, mencari ilmu yang ada bersama-Nya, maka dia akan menang. Dan barang siapa yang belajar sesuatu karena selain Allah, maka dia tidak akan mencapai tujuannya, juga pengetahuan yang diperolehnya tidak akan membawanya lebih dekat kepada Allah." - Hasan al-Basri

22. "Supaya iman kita meningkat, kita seharusnya juga meningkatkan pengetahuan ilmu agama kita. Makin kamu mengenal Allah, makin kamu cinta dan bertakwa kepada-Nya."

23. "Barangsiapa menginginkan dunia, hendaklah ia berilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia berilmu."

24. "Islam itu berbasis ilmu pengetahuan. Makin kamu mengenal Islam, makin cinta pula kamu kepadanya. makin sedikit pengetahuan kamu tentang Islam, makin berkurang pula kecintaanmu kepadanya."

25. "Karunia Allah yang paling lengkap adalah menjalani kehidupan berdasarkan ilmu." - Ali bin Abi Thalib

26. "Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara kamu sekalian." - QS. Al-Mujadilah: 11

27. "Tuntutlah ilmu. Di saat kamu miskin, ia akan menjadi hartamu. Di saat kamu kaya, ia akan menjadi perhiasanmu." - Luqman al-Hakim

28. "Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa." - Al-Ghazali

29. "Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan agama hidup menjadi terarah."

30. Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang - HR. Turmudzi

Motto hidup Islami tentang berbuat baik, singkat dan tenangkan jiwa.

foto: Instagram/@quoteislami.co.id

21. "Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

22. "Dosaku sangat membebaniku. Tetapi ketika aku mengukurnya dengan rahmat-Mu, Ya Allah, ampunan-Mu lebih besar." (Imam Syafii)

23. "Datangnya kematian tidak menunggu hingga kamu akan menjadi lebih baik. Jadilah orang baik dan tunggulah kematian." (Habib Ali Zainal Abidin)

24. "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS. Asy-Syura: 43)

25. "Dan barangsiapa menaruh seluruh kepercayaannya kepada Allah (Tuhan), maka Dia akan mencukupi mereka." (QS. At-Talaq: 3)

26. "Bicaralah hanya ketika kata-katamu lebih indah daripada keheningan."

27. "Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati." (Ali bin Husein)

28. "Barang siapa yang membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka kelak Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat." (HR. Muslim)

29. "Orang yang membantu para janda dan orang miskin seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari)

30. "Kamu harus menghargai orang-orang yang memberimu nasihat dan mengajakmu kepada kebaikan, merekalah sesungguhnya yang mendorong kamu menuju surga." (Abu Maryam)

31. "Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, Berilah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari." (HR Bukhari dan Muslim)

32. "Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya yang lain." (HR Muslim)

33. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran." (Q.S Al-Maidah: 2)

34. "Bukanlah seorang mukmin yang ia tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangga sebelahnya kelaparan."

35. "Orang mukmin dengan mukmin yang lain ibarat sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

36. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar Rad: 11)

37. "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad)

38. "Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu." (Ali bin Abi Thalib)

39. "Jangan berduka, apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain." (Jalaludin Rumi)

40. "Jangan bersedih. Sesungguhnya pertolongan akan datang bersama kesabaran." (HR. Ahmad)

41. "Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." (QS. Ali Imran: 139)

42. "Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu." (Ali bin Abi Thalib)

43. "Memangnya kenapa kalau hidup kita tak sempurna? Toh ini bukanlah surga." (Nourman Ali Khan)

44. "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah, jangan engkau lemah." (HR. Muslim)

45. "Orang yang paling berat cobaannya adalah nabi, kemudian orang-orang yang di bawah derajatnya dan seterusnya." (HR. Tirmidzi)

46. "Jangan putus asa, atau sedih." (QS. li Imrn: 139)

47. "Kepada Allah (Tuhan) adalah kembalinya kamu, kamu semua, dan Dia akan memberi tahu kamu tentang apa yang biasa kamu lakukan." (QS. Al-Ma'idah: 105)

48. "Kehidupan dunia ini hanyalah kenikmatan dari khayalan." (QS. li Imrn: 185)

49. "Allah (Tuhan) tidak membebani jiwa lebih dari yang dapat ditanggungnya." (QS. Al-Baqarah: 286)

50. "Dan siapa pun yang berpaling dari ingatan-Ku - sesungguhnya, dia akan mengalami kehidupan yang tertekan." (QS. Ta Ha: 124)

Pita Bertuliskan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Makna lambang Pancasila berikutnya pada bagian paling bawah, terdapat pita putih yang digenggam oleh cakar burung Garuda. Pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” dengan tinta warna hitam. Diambil dari penggalan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhinneka berarti berbeda-beda, tunggal artinya satu, dan ika berarti itu. Sehingga secara bahasa, bhinneka tunggal ika, memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Nusantara memiliki segudang deretan suku, budaya, bahasa, hingga ras yang unik. Keanekaragaman di setiap daerah tersebut menjadi kekayaan yang patut dibanggakan. Meskipun Indonesia berbeda-beda, tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan. Menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Makna Semboyan Bangsa Indonesia

Berdasarkan jurnal berjudul Kajian Analitik Terhadap Semboyan Bhinneka Tunggal Ika karya I Nyoman Pursika, menjelaskan tentang sejarah semboyan negara. Kata Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kutipan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Semboyan negara ini diambil dari bahasa Jawa kuno. Kata “Bhinneka” artinya beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “Tunggal” artinya satu, sedangkan “Ika” artinya itu. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

Semboyan bangsa Indonesia ini dipakai sebagai gambaran persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia sendiri terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Fungsi mendasar Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan persatuan dan kesatuan. Pada dasarnya, setiap kelompok memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing. Peran semboyan negara untuk membentuk dan menamkan pada masyarakat tentang keberagaman, sehingga tidak memicu konflik.

Bentuk Identitas Nasional dalam Bhineka Tunggal Ika

Grameds juga dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh referensi tambahan tentang budaya musyawarah yang masih tetap dilestarikan di Indonesia. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajarinya secara penuh. Selamat membaca.

Temukan hal-hal menarik lainnya dalam www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Motto hidup Islami cocok jadi motivasi sehari-hari

102. "Tawakal kepada Allah, usaha terus-menerus."

103. "Doa adalah kunci, sabar adalah gemboknya."

104. "Berbuat baiklah kepada sesama, Allah akan berbuat baik kepadamu."

105. "Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah."

106. "Ketika kita bersyukur, Allah akan memberikan lebih banyak."

107. "Keikhlasan dalam amal adalah kunci diterimanya."

108. "Setiap ujian adalah pembelajaran dari Allah."

109. "Berserah diri kepada Allah adalah bentuk kekuatan sejati."

110. "Niatkan setiap langkah untuk Allah, dan Allah akan memudahkan jalannya."

111. "Berbuat baik, meski kepada orang yang tidak berbuat baik kepada kita."

112. "Mendahulukan kepentingan orang lain adalah tanda keimanan."

113. "Tegakkan kebenaran, meski terasa berat."

114. "Sabar adalah kunci ketenangan hati."

115. "Percayalah, setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah."

116. "Berdoa sebelum bekerja, dan tawakal setelah usaha."

117. "Jangan biarkan kemarahan menguasai, karena kesabaran adalah tanda kekuatan."

118. "Tidak pernah terlambat untuk bertaubat dan memperbaiki diri."

119. "Berbagi kebahagiaan adalah melipatgandakan keberkahan."

120. "Senyum adalah sedekah, dan doa dari hati adalah amalan terindah."

121. "Tetaplah bersyukur, karena bersyukur menarik nikmat."

122. "Cinta kepada sesama adalah cermin dari cinta kepada Allah."

123. "Tidak ada kekuatan selain dari Allah."

124. "Jangan hancurkan orang lain untuk membangun dirimu sendiri."

125. "Bersikap rendah hati, karena semua kekuatan berasal dari Allah."

126. "Bertemanlah dengan orang yang mempererat ikatanmu dengan Allah."

127. "Jangan takut mengakui kesalahan, karena setiap insan tidak luput dari dosa."

128. "Berkompetisi dalam kebaikan, bukan dalam permusuhan."

129. "Pentingnya menjaga lidah, karena setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawabannya."

130. "Doa dari orang yang terzalimi tidak tertolak."

131. "Bantu orang lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka."

132. "Hargai waktu, karena setiap detik adalah anugerah."

133. "Berusaha sungguh-sungguh, tetapi tetap bergantung pada kehendak Allah."

134. "Kebenaran akan selalu bersinar, meski dalam kegelapan."

135. "Doa adalah senjata orang mukmin."

136. "Jadilah orang yang memberi manfaat."

137. "Bertemanlah dengan orang yang mengingatkanmu kepada Allah."

138. "Ketulusan hati adalah kunci mendapatkan ridha Allah."

139. "Jangan abaikan orang yang membutuhkan bantuanmu."

140. "Hindari sifat iri hati, karena itu menghancurkan keberkahan."

141. "Tidak ada yang sia-sia dalam berbuat baik."

142. "Menjaga amanah adalah bukti keimanan."

143. "Jangan terlalu fokus pada dunia, karena dunia hanyalah ujian."

144. "Lakukan kebaikan, meski sekecil apapun."

145. "Jangan lupa bersyukur, karena syukur membawa lebih banyak kebahagiaan."

146. "Tidak ada perubahan kecuali dengan usaha dan doa."

147. "Ketika hati bersih, segala sesuatu tampak indah."

148. "Setiap langkah kebaikan akan menjadi bekal di akhirat."

149. "Kejujuran adalah pangkal keberhasilan."

150. "Bertobatlah sebelum ajal menjemput."

Motto hidup Islami berikut diambil dari kutipan ayat Al Quran, hadis, dan pepatah Arab.

Selain berguna sebagai pegangan hidup dan pengingat Allah SWT, motto Islami berikut bisa menjadi penyemangat diri dalam suka maupun duka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moto berasal dari bahasa Inggris yakni motto yang artinya semboyan atau slogan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moto berarti kalimat, frasa, atau kata yang digunakan seseorang sebagai pedoman atau prinsip dalam hidup.

Umumnya, moto berisi kalimat bijak yang memiliki makna mendalam untuk menyemangati diri sendiri atau orang lain.

Toleran dalam Perbedaan

Toleran menjadi pandangan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, menyebarkan kerukunan, dan menyuburkan toleransi pada individu.

Semboyan Bangsa Indonesia dalam Aturan Negara

Semboyan ini terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66/1951, Lambang Negara. Ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri, Sukiman Wirjosandjojo. Tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, “Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika.

Penjelasan dari Pasal 5 tersebut, perkataan Bhinneka adalah gabungan dua perkataan, yaitu bhinna dan ika. Kalimat seluruhnya itu bisa disalin, “berbeda-beda, tetapi tetap satu juga”. Kalimat tersebut telah tua dan dipakai oleh pujangga ternama, Empu Tantular dalam arti, “di antara pusparagam adalah kesatuan”.

Tidak Mencari Menangnya Sendiri

Mengutip dari jurnal Peranan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam Menanggulangi Politik Identitas karya Rizal Habi Nugroho penerapan semboyan untuk menghormati dan menghargai pihak lain. Menghargai ini bisa menerima dan memberi pendapat dalam kehidupan yang beragam.

Musyawarah membentuk kesatuan dan mencapai mufakat. Dalam hal ini ada istilah common denominator, yakni inti kesamaan yang dipilih untuk mencapai mufakat. Beberapa kelompok bisa menemukan solusi dari musyawarah.

Keberagaman Antargolongan

Golongan merupakan kelompok dalam masyarakat yang beragam. Dalam sosiologi dikenal istilah Stratifikasi Sosial. Istilah ini adalah pengelompokan masyarakat dalam kelas-kelas sosial tertentu. Meski terjadi keberagaman antar golongan, adanya semboyan negara dapat menorong kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman antargolongan bisa menumbuhkan kesadaran bagi setiap warga negara. Contoh keberagaman golongan adalah bantuan perusahaan memberi bantuan pada pengusaha kecil yang terdampak Covid-19. Kelompok mahasiswa memberikan buku gratis dan ilmu pada anak yatim piatu.